Bagi yang ingin membeli komputer, dan bingung bagaimana cara mengetahui spesifikasi komputer apakah sesuai dengan yang ada pada brosur saya ajarkan cara yang sederhana.Hal ini tentu saja bagi yang agak awam dengan komputer.Pengalaman menunjukkan bahwa kadangkala spesifikasi yang ditawarkan tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.Misalnya saya pernah temani atasan saya beli Laptop.Pada brosur terlampir kapasitas Harddisk 160 GB.Tapi nyatanya hanya 40GB.Ketika di konfirmasi alasannya belum di partisi.Padahal suatu hal yang tak mungkin 40 GB bisa dipartisi menjadi 160 GB.
Langsung aja begini caranya:
1.Klik star dan cari Run lalu klik.
2.Ketikkan pada kotak Run ” dxdiag” semua dengan huruf kecil dan tanpa tanda”, seperti gambar ini
3.Klik enter maka akan tampil Direct Tool seperti ini;
Perhatikan di dalam kotak;
-operating system adalah Jenis Windows yg digunakan, apakah Windows 98,2000,Millenium,XP,Vista atau Windows 7
-system manufacture adalah jenis Laptop/PC
-Processor adalah jenis prosessor yang ada pada Laptop/PC
-Memory adalah besaran memory/Ram yang terpasang
4.Selanjutnya untuk mengetahui Card VGA, klik tab Display yg ada dibagian atas, maka akan tampil seperti ini.
Ini perlu sobat ketahui, jika tujuan untuk membeli Laptop/PC utk kepentingan yg lebih baik dari pada sekedar ketik mengetik.Jika ingin Laptop/PC dapat mengolah Video, atau pakai Windows Vista dan Windows 7 maka card VGA sobat mesti 256 ke atas.
5.Untuk mengetahui soung yg terpasang, agar jika suatu saat adalah masalah dengan suara maka jenis sound yg dipakai harus di ingat.Untuk itu klik tab. sound, maka tampil seperti ini;
6.Sedangkan untuk mengetahui kapasitas Harddisk, klik kanan start………….>Explore…………> My Computer, maka akan tampil seperti ini:
Gambar ini menunjukkan(yg dlm kotak) bahwa Harddisk dibagi menjadi 4 partisi(bagian).Maka kapasitas HDD adalah total jumlah yg ada di bawah Total Size dan yg masih belum terpakai lihat data di bawah Free Space.Namun perlu diingat, bahwa sebagian HDD di gunakan untuk System HDD, jadi jangan bingung kalau total size nggak pass 100%.Misalnya HDD 160 GB, mungkin hanya 158-159 GB.
Pengenalan Komputer
Sistem Komputer, adalah alat elektronik yang pada mulanya dirancang untuk aktifitas komputasi yang bertujuan membantu kerja manusia. Namun pada saat ini penggunaan komputer telah berkembang tidak hanya untuk proses komputasi tetapi sudah mencakup pada manipulasi,simulasi,animasi,dan komunikasi informasi termasuk network dan Internet.
Seperti perangkat elektronik, komputer merupakan sistem IPO (Input Proccess and Output), sehingga memerlukan masukan untuk diolah yaitu berupa data dan akan menghasilkan suatu keluaran yaitu informasi.
kriteria yang dijadikan dasar untuk mengklasifikasikan Komputer adalah berdasarkan spesifikasi komputer itu sendiri, antara lain ;
• Arsitektur
• Proccessor
• Memory RAM
• Hardisk
• Bentuk dan ukuran
• Aksesoris penunjang
Arsitektur Komputer mengacu pada rancangan internal dari rangkaian komputer. Termasuk di dalamnya jumlah dan tipe komponen yang menampilkan kemampuan komputasi, Arsitektur komputer sangat tergantung pada kegunaan komputer itu sendiri.
Kecepatan Proccessor diukur dari jumlah intruksi yang dapat diproses oleh komputer setiap detiknya, biasanya
Perbedaan FAT dan NTFS
NTFS (new technology file system) berbeda dengan FAT (file allocation table). perbedaanya terletak pada kestabilan dan penanganan hardisk. FAT ada banyak mulai dari FAT, FAT 2, FAT 4, FAT 16, FAT 32 angka dibelakang FAT hanya menggambarkan berapa bit memory dapat dialokasikan. FAT mengatur file bedasarkan table allocasi memory yang telah ada cenderung error jika terjadi kerusakan maka data jarang bisa terselamatkan, namun ada beberapa program yang memang harus menggunakan FAT sehingga harus diinstall di harddisk bertipe FAT. sedang NTFS memiliki kestabilan lebih, cepat dalam pencarian data karena mendukung native command quotions, yang akan meprioritaskan jalur tercepat saat metranfer data.
jika terjadi kerusakan NTFS mendukung H.D smart sehingga sangat mudah untuk dikembalikan (tingkat keberhasilan 90%). untuk windows xp jika tidak ada program yang membutuhkan FAT sebaiknya pilih NTFS, sedang untuk menyimpan data di partisi lain.
kesempulan :
• jika memilih FAT maka data jarang bisa terselamatkan
• kelebihan FAT, bisa diterima hampir semua system operasi,
• sedangkan NTFS, lebih cepat dalam mentransfer data
Langkah Demi Langkah Merakit Komputer …
Komponen perakit komputer tersedia di pasaran dengan beragam pilihan kualitas dan harga. Dengan merakit sendiri komputer, kita dapat menentukan jenis komponen, kemampuan serta fasilitas dari komputer sesuai kebutuhan.Tahapan dalam perakitan komputer terdiri dari:
A. Persiapan
B. Perakitan
C. Pengujian
D. Penanganan Masalah
Persiapan
Persiapan yang baik akan memudahkan dalam perakitan komputer serta menghindari permasalahan yang mungkin timbul.Hal yang terkait dalam persiapan meliputi:
1. Penentuan Konfigurasi Komputer
2. Persiapan Kompunen dan perlengkapan
3. Pengamanan
Penentuan Konfigurasi Komputer
Konfigurasi komputer berkait dengan penentuan jenis komponen dan fitur dari komputer serta bagaimana seluruh komponen dapat bekerja sebagai sebuah sistem komputer sesuai keinginan kita.Penentuan komponen dimulai dari jenis prosessor, motherboard, lalu komponen lainnya. Faktor kesesuaian atau kompatibilitas dari komponen terhadap motherboard harus diperhatikan, karena setiap jenis motherboard mendukung jenis prosessor, modul memori, port dan I/O bus yang berbeda-beda.
Persiapan Komponen dan Perlengkapan
Komponen komputer beserta perlengkapan untuk perakitan dipersiapkan untuk perakitan dipersiapkan lebih dulu untuk memudahkan perakitan. Perlengkapan yang disiapkan terdiri dari:
• Komponen komputer
• Kelengkapan komponen seperti kabel, sekerup, jumper, baut dan sebagainya
• Buku manual dan referensi dari komponen
• Alat bantu berupa obeng pipih dan philips
Software sistem operasi, device driver dan program aplikasi.
Buku manual diperlukan sebagai rujukan untuk mengatahui diagram posisi dari elemen koneksi (konektor, port dan slot) dan elemen konfigurasi (jumper dan switch) beserta cara setting jumper dan switch yang sesuai untuk komputer yang dirakit.Diskette atau CD Software diperlukan untuk menginstall Sistem Operasi, device driver dari piranti, dan program aplikasi pada komputer yang selesai dirakit.
Pengamanan
Tindakan pengamanan diperlukan untuk menghindari masalah seperti kerusakan komponen oleh muatan listrik statis, jatuh, panas berlebihan atau tumpahan cairan.Pencegahan kerusakan karena listrik statis dengan cara:
• Menggunakan gelang anti statis atau menyentuh permukaan logam pada casing sebelum memegang komponen untuk membuang muatan statis.
• Tidak menyentuh langsung komponen elektronik, konektor atau jalur rangkaian tetapi memegang pada badan logam atau plastik yang terdapat pada komponen.
Perakitan
Tahapan proses pada perakitan komputer terdiri dari:
1. Penyiapan motherboard
2. Memasang Prosessor
3. Memasang heatsink
4. Memasang Modul Memori
5. memasang Motherboard pada Casing
6. Memasang Power Supply
7. Memasang Kabel Motherboard dan Casing
8. Memasang Drive
9. Memasang card Adapter
10. Penyelesaian Akhir
1. Penyiapan motherboard
Periksa buku manual motherboard untuk mengetahui posisi jumper untuk pengaturan CPU speed, speed multiplier dan tegangan masukan ke motherboard. Atur seting jumper sesuai petunjuk, kesalahan mengatur jumper tegangan dapat merusak prosessor.
2. Memasang Prosessor
Prosessor lebih mudah dipasang sebelum motherboard menempati casing. Cara memasang prosessor jenis socket dan slot berbeda.Jenis socket
1. Tentukan posisi pin 1 pada prosessor dan socket prosessor di motherboard, umumnya terletak di pojok yang ditandai dengan titik, segitiga atau lekukan.
2. Tegakkan posisi tuas pengunci socket untuk membuka.
3. Masukkan prosessor ke socket dengan lebih dulu menyelaraskan posisi kaki-kaki prosessor dengan lubang socket. rapatkan hingga tidak terdapat celah antara prosessor dengan socket.
4. Turunkan kembali tuas pengunci.
Jenis Slot
1. Pasang penyangga (bracket) pada dua ujung slot di motherboard sehingga posisi lubang pasak bertemu dengan lubang di motherboard
2. Masukkan pasak kemudian pengunci pasak pada lubang pasak
Selipkan card prosessor di antara kedua penahan dan tekan hingga tepat masuk ke lubang slot.
3. Memasang Heatsink
Fungsi heatsink adalah membuang panas yang dihasilkan oleh prosessor lewat konduksi panas dari prosessor ke heatsink.Untuk mengoptimalkan pemindahan panas maka heatsink harus dipasang rapat pada bagian atas prosessor dengan beberapa clip sebagai penahan sedangkan permukaan kontak pada heatsink dilapisi gen penghantar panas.Bila heatsink dilengkapi dengan fan maka konektor power pada fan dihubungkan ke konektor fan pada motherboard.
4. Memasang Modul Memori
Modul memori umumnya dipasang berurutan dari nomor socket terkecil. Urutan pemasangan dapat dilihat dari diagram motherboard.Setiap jenis modul memori yakni SIMM, DIMM dan RIMM dapat dibedakan dengan posisi lekukan pada sisi dan bawah pada modul.Cara memasang untuk tiap jenis modul memori sebagai berikut.
Jenis SIMM
1. Sesuaikan posisi lekukan pada modul dengan tonjolan pada slot.
2. Masukkan modul dengan membuat sudut miring 45 derajat terhadap slot
3. Dorong hingga modul tegak pada slot, tuas pengunci pada slot akan otomatis mengunci modul.
Jenis DIMM dan RIMM
Cara memasang modul DIMM dan RIMM sama dan hanya ada satu cara sehingga tidak akan terbalik karena ada dua lekukan sebagai panduan. Perbedaanya DIMM dan RIMM pada posisi lekukan
1. Rebahkan kait pengunci pada ujung slot
2. sesuaikan posisi lekukan pada konektor modul dengan tonjolan pada slot. lalu masukkan modul ke slot.
3. Kait pengunci secara otomatis mengunci modul pada slot bila modul sudah tepat terpasang.
5. Memasang Motherboard pada Casing
Motherboard dipasang ke casing dengan sekerup dan dudukan (standoff). Cara pemasangannya sebagai berikut:
1. Tentukan posisi lubang untuk setiap dudukan plastik dan logam. Lubang untuk dudukan logam (metal spacer) ditandai dengan cincin pada tepi lubang.
2. Pasang dudukan logam atau plastik pada tray casing sesuai dengan posisi setiap lubang dudukan yang sesuai pada motherboard.
3. Tempatkan motherboard pada tray casing sehinga kepala dudukan keluar dari lubang pada motherboard. Pasang sekerup pengunci pada setiap dudukan logam.
4. Pasang bingkai port I/O (I/O sheild) pada motherboard jika ada.
5. Pasang tray casing yang sudah terpasang motherboard pada casing dan kunci dengan sekerup.
6. Memasang Power Supply
Beberapa jenis casing sudah dilengkapi power supply. Bila power supply belum disertakan maka cara pemasangannya sebagai berikut:
1. Masukkan power supply pada rak di bagian belakang casing. Pasang ke empat buah sekerup pengunci.
2. HUbungkan konektor power dari power supply ke motherboard. Konektor power jenis ATX hanya memiliki satu cara pemasangan sehingga tidak akan terbalik. Untuk jenis non ATX dengan dua konektor yang terpisah maka kabel-kabel ground warna hitam harus ditempatkan bersisian dan dipasang pada bagian tengah dari konektor power motherboard. Hubungkan kabel daya untuk fan, jika memakai fan untuk pendingin CPU.
7. Memasang Kabel Motherboard dan Casing
Setelah motherboard terpasang di casing langkah selanjutnya adalah memasang kabel I/O pada motherboard dan panel dengan casing.
1. Pasang kabel data untuk floppy drive pada konektor pengontrol floppy di motherboard
2. Pasang kabel IDE untuk pada konektor IDE primary dan secondary pada motherboard.
3. Untuk motherboard non ATX. Pasang kabel port serial dan pararel pada konektor di motherboard. Perhatikan posisi pin 1 untuk memasang.
4. Pada bagian belakang casing terdapat lubang untuk memasang port tambahan jenis non slot. Buka sekerup pengunci pelat tertutup lubang port lalumasukkan port konektor yang ingin dipasang dan pasang sekerup kembali.
5. Bila port mouse belum tersedia di belakang casing maka card konektor mouse harus dipasang lalu dihubungkan dengan konektor mouse pada motherboard.
6. Hubungan kabel konektor dari switch di panel depan casing, LED, speaker internal dan port yang terpasang di depan casing bila ada ke motherboard. Periksa diagram motherboard untuk mencari lokasi konektor yang tepat.
8. Memasang Drive
Prosedur memasang drive hardisk, floppy, CD ROM, CD-RW atau DVD adalah sama sebagai berikut:
1. Copot pelet penutup bay drive (ruang untuk drive pada casing)
2. Masukkan drive dari depan bay dengan terlebih dahulu mengatur seting jumper (sebagai master atau slave) pada drive.
3. Sesuaikan posisi lubang sekerup di drive dan casing lalu pasang sekerup penahan drive.
4. Hubungkan konektor kabel IDE ke drive dan konektor di motherboard (konektor primary dipakai lebih dulu)
5. Ulangi langkah 1 samapai 4 untuk setiap pemasangan drive.
6. Bila kabel IDE terhubung ke du drive pastikan perbedaan seting jumper keduanya yakni drive pertama diset sebagai master dan lainnya sebagai slave.
7. Konektor IDE secondary pada motherboard dapat dipakai untuk menghubungkan dua drive tambahan.
8. Floppy drive dihubungkan ke konektor khusus floppy di motherboard
Sambungkan kabel power dari catu daya ke masing-masing drive.
9. Memasang Card Adapter
Card adapter yang umum dipasang adalah video card, sound, network, modem dan SCSI adapter. Video card umumnya harus dipasang dan diinstall sebelum card adapter lainnya. Cara memasang adapter:
1. Pegang card adapter pada tepi, hindari menyentuh komponen atau rangkaian elektronik. Tekan card hingga konektor tepat masuk pada slot ekspansi di motherboard
2. Pasang sekerup penahan card ke casing
3. Hubungkan kembali kabel internal pada card, bila ada.
10. Penyelessaian Akhir
1. Pasang penutup casing dengan menggeser
2. sambungkan kabel dari catu daya ke soket dinding.
3. Pasang konektor monitor ke port video card.
4. Pasang konektor kabel telepon ke port modem bila ada.
5. Hubungkan konektor kabel keyboard dan konektor mouse ke port mouse atau poert serial (tergantung jenis mouse).
6. Hubungkan piranti eksternal lainnya seperti speaker, joystick, dan microphone bila ada ke port yang sesuai. Periksa manual dari card adapter untuk memastikan lokasi port.
Pengujian
Komputer yang baru selesai dirakit dapat diuji dengan menjalankan program setup BIOS. Cara melakukan pengujian dengan program BIOS sebagai berikut:
1. Hidupkan monitor lalu unit sistem. Perhatikan tampilan monitor dan suara dari speaker.
2. Program FOST dari BIOS secara otomatis akan mendeteksi hardware yang terpasang dikomputer. Bila terdapat kesalahan maka tampilan monitor kosong dan speaker mengeluarkan bunyi beep secara teratur sebagai kode indikasi kesalahan. Periksa referensi kode BIOS untuk mengetahui indikasi kesalahan yang dimaksud oleh kode beep.
3. Jika tidak terjadi kesalahan maka monitor menampilkan proses eksekusi dari program POST. ekan tombol interupsi BIOS sesuai petunjuk di layar untuk masuk ke program setup BIOS.
4. Periksa semua hasil deteksi hardware oleh program setup BIOS. Beberapa seting mungkin harus dirubah nilainya terutama kapasitas hardisk dan boot sequence.
5. Simpan perubahan seting dan keluar dari setup BIOS.
Setelah keluar dari setup BIOS, komputer akan meload Sistem OPerasi dengan urutan pencarian sesuai seting boot sequence pada BIOS. Masukkan diskette atau CD Bootable yang berisi sistem operasi pada drive pencarian.
Penanganan Masalah
Permasalahan yang umum terjadi dalam perakitan komputer dan penanganannya antara lain:
1. Komputer atau monitor tidak menyala, kemungkinan disebabkan oleh switch atau kabel daya belum terhubung.
2. Card adapter yang tidak terdeteksi disebabkan oleh pemasangan card belum pas ke slot/
LED dari hardisk, floppy atau CD menyala terus disebabkan kesalahan pemasangan kabel konektor atau ada pin yang belum pas terhubung. Selamat Mencoba dan Semoga Bermanfaat.
Sumber : www.google.com
Cara Memasang Dual HardDisk pada PC
Banyak orang menginginkan memori penyimpanan (harddisk) memiliki kapasitas yang besar yang sekiranya cukup untuk menyimpan semua file yang diinginkan, seperti lagu, film ataupun file-file yang memiliki kapasitas yang besar...Namun bagi yang keinginannya saat ini sudah mungkin hal tersebut tercapai, karena pada saat ini terakhir saya mengetahui ada HDD yang memiliki kapasitas sampai dengan 1 Terra, bahkan mungkin bisa lebih...bagi yang masih kurang dengan kapasitas yang super besar tersebut, ada jalan lain untuk mengatasinya yakni dengan cara melakukan penambahan HDD pada PC anda...namun untuk HDD yang baru (SATA) aturan yang berlaku tidaklah sulit untuk melakukan dual HDD pada PC, tapi pada HDD yang lama (IDE), pemberlakuan dengan penggunaan dual HDD sedikit lebih rumit, karena pada HDD yang IDE masih terdapatnya settingan menggubakan jumper HDD, Pengaturan tersebut berfungsi untuk mengatur (menentukan) hardisk mana yang akan menjadi master (tempat OS) dan hardisk mana yang menjadi slave, apabila kita menggunakan dua atau lebih hardisk... jadi saat booting sistem komputer akan boot langsung dari hardisk yang memiliki OS tersebut tanpa harus mencari dari hardisk yang lain. jamper master pada hardisk berarti hardisk itu dipakai sebagai progw/ window utama. sedang jamper slev berarti hardis itu sebagi hardisk kedua ata sebagai penyimpan data saja. bagaimana posisinya lihat label hardisknya.
Cara 1 untuk setting Dual HDD pada SATA
1. Anda Harus mengetahui secara pasti pada HDD mana OS anda terinstal.
2. Pasang kabel SATA HDD anda yang terinstal OS pada posisi SATA 1, agar anda mudah dan tidak perlu men-setting posisi HDD pada BIOS.
3. Jika sudah terpasang semua anda bisa langsung menggunakannya, namun setelah masuk pada layar destop di tunggu sampai dengan inisialisasi HDD pada HDD yang baru.
Cara 2 untuk setting dual HDD pada SATA
1. Anda Harus mengetahui secara pasti pada HDD mana OS anda terinstal.
2. Jika pada penyusunan kabel anda tidak urut, anda diharuskan setting HDD anda melalui BIOS, HDD yang terisi OS diharuskan terdapat pada posisi first(utama).
3. Setelah selesai setting BIOS melalui Configurasi HDD, anda bisa menggunakan HDD anda setelah inisialisasi HDD yang baru.
Cara 1 untuk setting dual HDD pada IDE
1. Sama seperti sebelumnya Anda Harus mengetahui secara pasti pada HDD mana OS anda terinstal.
2. Pasang Jumper anda pada posisi master untuk HDD yang berisi OS, sedangkan yang satunya lagi anda bisa meletakkan jumper pada posisi slave, atau amannya anda bisa melepas jumper tersebut.
3. Nyalakan komputer anda dan lakukan inisialisasi HDD sewaktu startup
Cara 2 untuk setting dual HDD pada IDE
1. Anda Harus mengetahui secara pasti pada HDD mana OS anda terinstal.
2. Jika pada penyusunan jumper anda tidak urut, anda diharuskan setting HDD anda melalui BIOS, HDD yang terisi OS diharuskan terdapat pada posisi first(utama).
3. Setelah selesai setting BIOS melalui Configurasi HDD, anda bisa menggunakan HDD anda setelah inisialisasi HDD yang baru.
Periksa Kondisi Hard Disk Komputer Anda
Salah satu penyebab komputer sering “Hang” adalah hardisk yang sudah aus sehingga ada bagian yang tidak bisa di akses ( bad sector). Biasanya ini bisa terjadi jika komputer sering dimatikan tanpa shutdown atau listrik yang tiba-tiba sering mati (tanpa UPS). Selain itu mungkin juga karena memang umur hardisk yang memang sudah tua.
Jika ada bagian hardisk yang terkena bad sector, maka akan berimbas ke kinerja komputer, entah itu menjadi lambat sampai sering hang ketika menjalankan program tertentu. Selain itu juga data yang [pernah] tersimpan akan rentan mengalami kerusakan. Jika seperti itu, bagaimana cara memeriksa kondisi hardisk di komputer ?
Ada berbagai cara untuk memeriksa kondisi hardisk, jika dengan bawaan windows bisa menggunakan fasilitas scandisk, tetapi mulai windows XP untuk melakukan scandisk ini harus restart dulu. Cara lebih mudah dengan menggunakan software yang gratis. selain lebih mudah, tampilannya juga lebih baik dan informatif. Dua contoh software ini adalah HD Tune dan HDDScan
Kelebihan lain 2 softwre itu adalah bersifat portable, sehingga bisa kita bawa kemana-mana melalui flasdisk dan tidak perlu install untuk menjalankannya.
1. HDD Tune, Hard Disk Utility
Di Aplikasi ini ada 4 fasilitas utama ( dalam 4 tab), yaitu Benchmark, Info, Health dan Error Scan. Benchmark untuk mengetahui seberapa cepat akses baca tulis dan waktu akses hardisk. Info memberikan informasi tentang drive dan fasilitas yang di support hardisk serta detail informasi tentang Firmware Hard Disk.
Health akan memberikan kondisi atau status “kesehatan” hardisk. Error Scan untuk memeriksa apakah ada yang rusak dengan Hardisk tersebut. Fasilitas Error scan ini yang kita manfaatkan untuk memeriksa kondisi hardisk. Agar hasilnya akurat maka jangan memeriksa dengan Quick Scan, hilangkan tanda cek di menu Quick Scan.
Jika ada blok yang berwarna merah, itu bagian hardisk yang rusak/error, dan biasanya di sebut dengan bad sector. Jika diakses bagian itu sering menyebabkan komputer hang. Selain informasi tersebut HD Tune juga memberikan informasi suhu /temperatur Hard Disk.
Download http://www.hdtune.com/
2. HDDScan
Aplikasi kedua ini lebih mengkhususkan diri untuk memeriksa kondisi hardisk ( low level HDD Scan), sehingga informasi scan lebih detail, yaitu dengan menampilkan waktu akses masing-masing blok (bagian) di hardisk. Informasi baca tulis juga di sertakan. HDDScan men-support IDE/SATA/SCSI hard disk drives, RAID arrays, external USB/Firewire hard disks dan juga Flash cards. Berikut contoh tampilan scan dengan HDDScan ( versi 2.8).
Hardisk yang masih baik seharusnya blok yang berwarna hijau sangat sedikit atau tidak ada demikian juga blok yang berwarna orange atau merah. Jika ada blok yang berwarna merah, maka kedepannya bisa menjadi bad sector (warna biru tua). Sedangkan blok yang berwarna biru tua (bad blok) menunjukkan bad sector (tidak bisa diakses), sehingga harusnya tidak ada.
Sebenarnya versi terbaru HDDScan adalah 3.1, tetapi dengan tambahan skin malah menyebabkan agak lambat dan pengoperasiannya masih mudah versi 2.8. Meskipun di versi baru ada tambahan fasilitas sensor suhu dan perbaikan bugs lainnya.
Jumper, Penjelasannya Apa Dan Buat Apa Yah ...
Jumper pada sebuah komputer sebenarnya adalah connector (penghubung) sirkuit elektrik yand digunakan untuk menghubungkan atau memutus hubungan pada suatu sirkuit. Jumper juga digunakan untuk melakukan setting pada papan elektrik seperti motherboard komputer.
Baiklah kita fokuskan sebuah Jumper pada sebuah komputer. Fungsi Jumper ini dalam komputer digunakan untuk menyetting perlengkapan komputer sesuai dengan keperluan. Beruntunglah kita yang pada saat ini penyettingan lewat Jumper sudah mulai berkurang penggunaannya. Sebab, semua fungsi setting saat ini sudah menggunakan outo setting sehingga memudahkan pengguna atau perakit komputer untuk tidak banyak menggunakan Jumper.
Jumper pada komputer biasanya digunakan pada Motherboard, Harddisk dan Optical Disk, dan pada beberapa VGA Card tertentu. Tetapi karena penggunaannya lebih banyak pada Motherboard dan Harddisk serta Optical Disk, maka kita hanya akan membahas ketiga hal itu.
Jumper pada Motherboard
1. Jumper Clear CMOS
Jumper CMOS biasanya terletak di dekat Baterai CMOS. Biasanya terdapat 3 kaki (pin) pada jumper ini. Fungsinya adalah untuk menyimpan dan me-reset CMOS (sebuah IC program pada Motherboard) pada posisi default (Setting Awal/Pabrik).
Biasanya pada pin ke 1 dan 2 bila dihubungkan dengan sebuah Jumper maka CMOS pada posisi normal akan menyimpan setiap settingan yang kita ubah pada CMOS/BIOS. Dan bila Jumper kita ubah pada posisi 2 dan 3, maka komputer akan kembali pada posisi default.
Lalu untuk apa posisi default? Tentu saja, bila kita melakukan setting yang salah terhadap CMOS/BIOS maka bila terjadi kesalahan yang mengakibatkan komputer tidak bisa hidup, maka dengan melakukan Clear CMOS komputer akan kembali ke posisi awal sebelum kita melakukan perubahan pada CMOS/BIOS.
Begitu pula Jumper Clear CMOS ini bisa digunakan bila komputer tidak bisa hidup akibat kita lakukan perubahan pada hardware, misalnya processor, tetapi karena CMOS/BIOS anda telah menyimpan setting pada komputer yang lama dan tidak mampu membaca processor yang baru saja anda gantikan maka Jumper ini bisa anda gunakan.
Jumper ini juga digunakan bila anda lupa pada password yang anda buat di BIOS. Dengan melakukan Clear CMOS, maka password yang anda buat akan hilang dengan sendirinya.
2. Jumper Bus Clock/Bus Speed
Jumper ini berfungsi untuk menyeting Bus Clock pada processor. Pada saat ini, hampir bisa dibilang jumper ini jarang digunakan. Fungsi setting yang tadinya diatur oleh jumper sekarang sudah dibuat outo atau bisa disetting lewat BIOS.
Pada gambar disamping ini adalah salah satu contoh dari komputer Pentium I, yang terdiri dari Bus 50, 55, 60, 66 dan 75. Bus ini terdapat pada processor. Disetiap Bus yang kita pilih, ada petunjuk mengenai penggunaan jumpernya.
3. Jumper Bus Ratio
Seperti halnya jumper Bus Clock/FSB, jumper ini pun bisa dibilang sudah tidak dipergunakan kembali. Jumper ini adalah ratio perkalian dari processor. Misalnya processor Pentium I 133 MHz dengan Bus/FSB 66, maka Rationya adalah 2x. Maka kita melakukan setting sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada keterangan baik di Motherboard maupun buku manual.
4. Jumper VGA
Jumper ini biasanya terdapat pada Motherboard yang menyediakan VGA onboard beserta Slot VGA sebagai tambahan. Jumper, biasanya terdiri dari 3 kaki/pin yang digunakan untuk memilih apakah yang digunakan VGA onboard nya atau Slot VGA. Sama sepert jumper bus clock, jumper ini sudah jarang dipergunakan dan diganti dengan outo setting, sehingga tanpa melakukan setting apapun, VGA akan memilih sendiri yang mana yang dipergunakan.
5. Jumper Audio
Jumper Sound, adalah jumper yang dipergunakan untuk mengaktifkan suara. Jumper ini biasanya terdiri dari 10 pin berjejer dengan pin nomor 8 kosong. Bila anda mengaktifkan Audio di depan Casing, maka otomatis, soket Audio di casing telah mengaktifkan jumper Audio ini. Tapi bila tidak, persiapkanlah sebuah jumper untuk menghubungkan pin nomor 5 dan 6, juga pin nomor 9 dan 10, sebab bila tidak suara tidak akan keluar sekalipun driver telah masuk. Dan kejadian ini sering terjadi dimana Audio tidak bisa terdengar dan orang yang tidak mengerti akan kebingungan dan mengira Sound onboard dari Motherboard anda mati.
6. Jumper USB Power
Anda pernah mengalami kejadian USB anda tidak bisa berfungsi? atau berfungsi hanya di Windows? Tidak di DOS (misalnya dengan penggunaan Keyboard USB)? Mungkin anda tidak mengaktifkan Jumper USB Power.
Jumper ini ada di hampir semua Motherboard yang memiliki USB Socket. Jumper ini terdiri dari 3 kaki/pin. Bila tidak dipasang, maka USB anda tidak akan berfungsi. Bila di pasang pada salah satu kaki, misalnya pin 1 dengan pin 2 atau pin 2 dengan pin 3, maka akan punya pengaruh yang berbeda. Yang satu tidak akan bisa mengaktifkan USB di DOS.
7. Jumper Memory/RAM
Jumper ini biasanya terdapat pada Motherboard yang memiliki fasilitas 2 jenis Slot memory, misalnya Motherboard yang memiliki slot memory SDRAM dan DDR1, atau DDR1 dengan DDR2, maka untuk memilih salah satu slot diperlukan setting jumper memory.
Jumper pada Harddisk atau Optical Disk (CDRom, DVD, dll)
J umper pada Harddisk dan Optikal Disk biasanya untuk menentukan status pada harddisk atau optical disk. Status pada harddisk/optical disk apakah dia akan menjadi Master (tuan) atau Slave (budak).
Hal ini penting di perhatikan tatkala kita melakukan tundem (penggabungan harddisk dengan harddisk, atau harddisk dengan optical disk pada satu kabel). Bila status sama-sama master, maka keduanya tidak akan terdeteksi oleh Motherboard. Karena itu yang satu harus menjadi Master (tuan) dan yang satu menjadi Slave (budak).
Pada Motherboard tertentu, status Slave (budak) pada harddisk tunggal (tanpa melakukan tundem) tidak akan dapat di deteksi oleh Motherboard.
Mengenai keterangan status Master dan Slave bisa di dapat pada label yang terdapat di harddisk. (DavidUsman)
Cara Men-Disable Autorun CD dan Removable Disk
Akhir – akhir ini Removable disk atau flashdisk menjadi media penyebaran virus setelah media internet, Virus virus lokal memanfaatkan flashdisk dan memory card untuk menyebarkan dan kemudian menginfeksi komputer, karena removable disk merupakan media penyimpanan yang paling populer saat ini.
Walaupun komputer Anda sudah dilengkapi dengan Antivirus Smadav Pro apa salahnya kita waspada menggunakan flashdisk apalagi flashdisk yang tidak jelas asal usulnya, sebaiknya sebelum di akses di scan dulu dengan menggunakan antivirus yang uptodate. Jika antivirus tidak memungkinkan untuk di update selalu apalagi tidak mempunyai koneksi internet tentu tidak bisa mengupdatenya, tenang ada solusinya.
Solusinya dengan cara mendisable autorun CD dan Flashdisk. Virus bekerja dengan mengcopykan dirinya ke dalam flashdisk dan membuat attribute hidden sehingga tersembunyi. Untuk mengakses file virus ini dengan cara membuat subroutin pada flashdisk tersebut dengan memanfaatkan fasilitas file autorun.inf hampir sama fungsinya dengan autoexec.bat pada harddisk.
Disaat flashdisk dipasangkan di USB, system akan mencari file autorun.inf ini, jika file ditemukan system akan secara otomatis menjalankan daftar file yang terdapat pada file autorun tersebut. Autorun ini bisa kita non aktifkan dengan cara mengubah nilai yang terdapat pada registry. Caranya sebebagai berikut:
WINDOWS XP, Open Windows Explorer by pressing the Windows + “e” key.
1. Right-click the desired CD-ROM and select Properties from the menu.
2. Select the AutoPlay tab.
3. Select each item from the pulldown list and for the Action to perform, select “Take no action” to disable autorun, or pick the apporpriate action to take if enabling autorun.
4. Select OK.
Cara Memperbaiki Power Supply???
Power Supply Komputer merupakan sumber listrik utama yang menyediakan tegangan + 12V, -12V, + 5V, -5V, dan sinyal POR (Power On Reset) untuk mengaktifkan motherboard. Daya maksimal yang dapat di konsumsi oleh power supply ini sekitar 200 watt dengan tegangan masuk sebesar 220 V AC dari PLN. Dengan efisiensi yang sangat tinggi power supply ini sekitar 200 watt dapat menyediakan tegangan sebesar + 5V dengan arus sekitar 15 – 20 A untuk keperluan peralatan digital motherboard, disk drive, hard disk, fan prosessor, CD-Rom Drive dan card-card yang dimaksudkan pada slot motherboard.
Bila beban power supply berlebihan, maka komputer akan tidak jalan atau bisa berjalan tetapi tidak normal terutama pada saat kelistrikan yang di butuhkan meningkat sampai limit. Kerusakan yang sering terjadi ialah akibat beban berlebihan, tegangan masuk yang tidak stabil, sistem ground yang tidak baik, dan sebab-sebab lain. Gangguan paling fatal untuk untuk power supply ialah bila tidak mengeluarkan tegangan sama sekali, walaupun sudah di beri tegangan masuk sesuai dengan kebutuhan. Cara praktis untuk memperbaiki power supply komputer dapat di lakukan sebagai berikut :
[1]. Lepaskan kotak power supply dari cassing agar memudahkan memeriksa rangkaian elektronik dan lepaskan seluruh kabel dari alat-alat lain. Bukalah kotak power supply sambil memeriksa fisik komponen elektronik, barangkali ada yang terbakar dapat diketahui.
[2]. Periksalah FUSE pada masukkan AC 220V dari sumber listrik luar, lepaskan FUSE tersebut dari soketnya dan ukur hubungan kawat pengamannya dengan ohm-meter pada posisi X1. Jarum ohm-meter harus menunjukkan nilai sekitar 0 ohm, yang berarti FUSE tersebut masih baik. Jika ohm-meter menunjukkan angka yang tak terhingga, berarti FUSE sudah putus, harus diganti baru. Jangan melakukan sambungan kawat pada FUSE yang sudah putus, karena batas arus lelehnya mungkin akan menjadi lebih besar dan akan menyebabkan kerusakan bagian lain.
[3]. Jika FUSE baik atau sudah diganti baru tetapi masih juga tidak dapat mengeluarkan tegangan DC, maka lanjutkan dengan memeriksa transistor power switching 2SC3039 (dua buah) yang bertugas sebagai kendali catu daya secara PWM. Lepaskan dua transisitor 2SC3039 tersebut dari PCB dan lakukan pemeriksaan kondisi masing-masing dengan multimeter. Bila salah satu transistor rusak untuk menggantinya sebaiknya keduanya diganti dengan transistor baru, agar karakteristiknya terjamin dan simetris, ketidakseimbangan karateristik dua transistor ini menyebabkan gangguan stabilitas tegangan DC yang dikeluarkan power supply.
[4]. Lepaskan diode brigde atau empat buah diode perata yang langsung meratakan arus listrik AC pada bagian masukkan, periksalah kondisi diode ini dengan multimeter. Kadang sering terjadi salah satu diode-nya bocor atau hubungan singkat, sehingga arus listrik AC ikut masuk ke rangkaian switching dan melumpuhkan power supply secara keseluruhan transistor power akan ikut rusak, terbakar. Bahkan jika tingkat kebocoran diode ini ini sangat besar, maka trafo switching akan meleleh, kawatnya terkelupas, dan terhubung singkat, kerusakan ini yang paling fatal.
[5]. Periksa juga transistor pembangkit pulsa “power on reset”, juga kapasisitor dan resistor yang terdapat pada rangkaian basis transistor tersebut. Jika rangkaian transistor ini bekerja dengan baik, maka seluruh hasil regulasi tegangan DC akan di reset oleh pembangkit PWM dan akibatnya power supply tidak mengeluarkan DC sama sekali. Gantilah transistor baru jika dari pengetesan transistor POR ini ternyata rusak. Begitu juga apabila kapasitor di test akan kering, nilainya berubah, maka harus di ganti baru dengan nilai yang persis sama dengan sebelumnya.
[6]. Karena Power Supply komputer umunya bekerja dengan temperatur yang lebih tinggi dari suhu ruangan, maka ada kemungkinan karena panas yang berlebihan menyebabkan solderan kaki-kaki komponen atau kabel-kabel ada yang terlepas. Periksalah seluruh solderan pada PCB Power Supply, lebih bagus lagi pastikan hubungannya di perbaiki dengan jalan di solder ulang dengan timah yang lebih lunak (encer, flux 60/40). Sehingga hubungan kabel atau kaki komponen yang mungkin longgar dapat di jamin bersambung kembali dan umumnya power supply akan dapat bekerja normal kembali.
[7]. Komponen aktif yang pengetesannya tidak dapat di lakukan dengan multimeter adalah ICTL494 yang bertugas sebagai pembangkit PWM untuk mengendalikan transistor power switching bekerja. IC ini hanya di test dengan membandingkan terhadap IC yang normal pada power supply yang lain yang sejenis. Pergunakan soket IC yang dicurigai rusak dengan IC pembanding yang masih bagus.
[8]. Bila proses pemeriksaan dan pergantian komponen yang rusak sudah dilakukan secara keseluruhan, maka cobalah power supply dihidupkan dengan memasang beban berupa disk drine saja. Periksalah apakah kipasnya berputar, ukur tegangan kabel yang berwarna kuning (+12), merah (+5), biru (-5), biru (-12), orange (POR) terhadap kabel warna hitam (ground). Bila parameter tegangan pada kabel-kabel tersebut sudah benar, matikan power supply dan gantilah bebannya dengan motherboard atau beban lengkap seperti semula, cobalah sekali lagi.
Cara Memperbaiki Komputer Tanpa Instalasi Ulang
Windows XP erorBuat yang belum bisa untuk install ulang OS di Computernya dan blum tau gimana cara memperbaiki kesalahan-kesalahan dan eror yang terdapat pada OS Windows Xp, dibawah ini ada cara-cara dan tips untuk memperbaikinya jika OS Windows XP di PC anda ngulah tanpa perlu melakukan Instalasi ulang
Memperbaiki Instalasi ( Repair Install )
Jika Windows XP Anda rusak (corrupted) dimana Anda tidak mempunyai sistem operasi lain untuk booting,
Anda dapat melakukan perbaikan instalasi (Repair Install) yang bekerja sebagaimana setting (pengaturan)
yang awal. Kemudian …
* Pastikan Anda mempunyai kunci (key) Windows XP yang valid.
* Keseluruhan proses akan memakan waktu kurang lebih 1/2 atau 1 jam, tergantung spek komputer Anda.
* Jika Anda dimintai password administrator, sebaiknya Anda memilih opsi perbaikan (repair) yang kedua,
bukan yang pertama.
* Masukkan CD Windows XP Anda dan lakukan booting dari CD tersebut.
* Ketika sudah muncul opsi perbaikan kedua R=Repair, tekan tombol R
Ini akan memulai perbaikan.
* Tekan tombol F8 untuk menyetujui proses selanjutnya “I Agree at the Licensing Agreement”
* Tekan tombol R saat direktori tempat Windows XP Anda terinstal. Biasanya C:\WINDOWS
Selanjutnya akan dilakukan pengecekan drive C: dan mulai menyalin file-file.
Dan secara otomatis restart jika diperlukan. Biarkan CD Anda dalam drivenya.
* Berikutnya Anda akan melihat sebuah gambar “progress bar” yang merupakan bagian dari perbaikan,
dia nampak seperti instalasi XP normal biasanya, meliputi “Collecting Information, Dynamic Update,
Preparing Installation, Installing Windows, Finalizing Installation
* Ketika ditanya, klik tombol Next
* Ketika ditanya untuk memasukkan kunci, masukkan kunci (key) Windows XP Anda yang valid.
* Normalnya Anda menginginkan tetap berada dalam nama Domain atau Workgroup yang sama.
* Komputer akan restart.
* Kemudian Anda akan mempunyai layar yang sama sebagaimana pengaktifan sistem ketika instalasi normal.
* Register jika Anda menginginkannya (biasanya tidak diperlukan).
* Selesai
Sekarang Anda bisa log in dengan account Anda yang sudah ada.
NTOSKRNL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt)
Jika Anda mendapati pesan error bahwa “NTOSKRNL not found” / NTOSKRNL tak ditemukan, lakukan:
* Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
* Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
* Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.
* Biasanya #1
* Pindahlah ke drive CD Drive Anda berada.
* Tulis: CD i386
* Tulis: expand ntkrnlmp.ex_ C:\Windows\System32\ntoskrnl.exe
* Jika Windows XP Anda terinstal di tempat lain, maka ubahlah sesuai dengan lokasinya.
* Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT
* Selesai
HAL.DLL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt)
Jika Anda mendapatkan error berkenaan dengan rusak atau hilangnya file hal.dll, ada kemungkinan
file BOOT.INI mengalami salah konfigurasi (misconfigured).
* Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
* Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
* Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.
* Biasanya #1
* Tulis: bootcfg /list
Menampilkn isi/masukan pada file BOOT.INI saat ini
* Tulis: bootcfg /rebuild
Memperbaiki konfigurasi dari file BOOT.INI
* Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT
source:d60pc.com/
Cara untuk Mengembalikan File yang terhidden
File-file itu sebenarnya tidak hilang, hanya saja Atrribut dari file tersebut diubah menjadi super hidden (yang biasanya disebabkab oleh virus suspect atau varian brontok). Dan apabila kita ingin membukanya dengan Windows Explorer, maka file itu tidak akan kelihatan.
Cara untuk mengembalikan attributnya ke kondisi semula, lakukanlan langkah-langkah berikut ini :
1. Disable/menonaktifkan dulu AntiVirus yang aktif di komputer Anda
2. klik menu Start cari “RUN” kemudian Ketik cmd (command prompt) klik “OK”akan tampak kotak dialog menu Command Prompt yang latar belakangnya hitam (sengaja Saya tidak menyertakan image/gambar supaya web kesayangan kita semua tidak berat pada saat loading sehingga dapat diakses dengan Telkomnet sekalipun),
Silahkan ketik attrib(spasi)-s(spasi)-h(spasi)f:*.*(spasi)/s(spasi)/d
hasilnya : attrib -s -h f:*.* /s /d
Keterangan :
• Attrib = attribute atau sifat dari suatu file
• –s = Menampilkan file super hidden atau tersembunyi penyebabnya disembunyikan oleh Virus
• -h = berfungsi menampilkan kembali file yg tersembunyi/disembunyikan virus, misal virus brontok
• g = Cari lokasi flash disk yang ada di disk/drive tergantung dari berapa partisi hardisk Anda, hati-hati jangan sampai salah karena perintah attrib ini juga dapat mengembalikan data hidden yang ada di dalam hardisk/hardrive.
• /s dan /d artinya perintah attrib akan dikenakan pada semua file dan folder yang berada di dalam folder.
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l:
Posting Komentar
Apa unek-unek anda hari ini